Oleh: Imam Shofwan LIEM Soei Liong belum sehari penuh di Jakarta. Liem baru datang dari tempat tinggalnya di Amsterdam, Belanda. Dari sana Liem aktif mengikuti perkembangan Indonesia khususnya yang berkaitan dengan penegakan Hak Asasi Manusia. Di London Liem aktif di organisasi HAM Tapol, tahanan politik, yang banyak membantu korban pelanggaran HAM mulai dari pelanggaran HAM 1965, Timor Leste, Tanjung Priok, dan Papua. Mereka juga getol memperjuangkan penegakan HAM di Aceh. Liem peranakan Tionghoa Sunda. Dia lahir di Tasikmalaya enam puluh empat tahun silam. Sekira setahun lalu, saya pertama kali ketemu Liem. Saat itu kami sama-sama melayat almarhum Pramoedya Ananta Toer, novelis terbesar Indonesia. Jum’at lalu, saya bertemu Liem untuk kedua kali. Liem lebih kurus. Kami bertemu di depan ruang Bima, Hotel Bidakara, Jakarta sesaat sebelum seminar Peluang Pendirian Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Walau tak lagi muda, dia selalu bergairah berbicara soal HAM. ”Saya baru saja sampai dan k