Skip to main content
Yang Sesat dan Yang Ngamuk*
Oleh: A. Mustofa Bisri
Renungan Gus Mus, di GusMus.net, soal Ahmadiah ini cocok untuk menjadi bahan bacaan bagi sebagian Muslim yang mudah marah, gampang memberi cap sesat, serta hobi merusak harta benda milik sesamanya.
Masykur Maskub: Penggerak "Silent Transformation" di NU*
Oleh: Ulil Abshar-Abdalla
Lek Masykur atau Lek Kur, panggilan akrab Masykur Maskub di keluarga saya, adalah orang baik. Terimakasih untuk Ulil Abshar-Abdalla yang mengabadikan Lek Kur, di situs islamlib, dalam tulisan sebagaimana Lek Kur abadi di hati saya.

Saya selalu merindukan orang-orang seperti Lek Kur, baik untuk keluarga kecil saya di Pati ataupun keluarga besar saya di NU.




Kenangan yang Tak Memudar*
Oleh: Liza Desylanhi
Dea, sebutan akrab Liza Desylanhi, menulis soal keluarga para korban kekejaman rezim
, di situs Voice of Human Right, yang selalu rindu dengan anggota keluarganya yang hilang.

Dulu Daerah Modal Kini Daerah Model
Oleh: Imam Shofwan
Tenggat waktu pendirian Pengadilan Ham dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh telah terlampaui. Bagaimana masa depan perdamaian di Aceh?more

Blogger Pluralism and Indonesian State

By Imam Shofwan
One blogger can discourage a politician. How if hundreds of bloggers together?more

Maaf, Ini Tempat Pangeran

Oleh: Imam Shofwan

Kisah Rabu malam di rumah Iwan Fals di Leuwinanggung, Depok.more

"I Want to Live Another Thousand Year" By Agus Suwage

Seribu Kanvas Juragan Tembakau
Oleh: Imam Shofwan
Sebatang rokok terselip di bibir Munir Thalib. Sebelum hidupnya dijegal ajal yang dipaksakan, pejuang hak asasi manusia itu tidak lagi berstatus sebagai perokok berat. Tapi Agus Suwage memilih melukis Munir dengan rokok.more
"Syir'ah cover/Taufiqurrahnman"



Al Hallaj behind Dhani Ahmad

By Mujtaba Hamdi and Imam Shofwan

A string of accusations on religious contempt are now being hurled at Dhani Ahmad and his rock band Dewa.more





Kalau Diungkap, Kami Akan Dihukum Berat
Oleh: Imam Shofwan
Wawancara dengan Fabianus Tibo, terpidana mati kasus kerusuhan Poso 1999, ini pernah di muat di majalah Playboy.more

Write to Forget

By Imam Shofwan
Human right cases in Indonesia are never complete.more

Mencatat untuk Melupakan

Oleh: Imam Shofwan
Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Indonesia tak pernah tuntas.more


"Cuba Libres" by Agus Suwage

Brigade Dokter Kuba
Oleh: Imam Shofwan
Dari Kuba mereka mengunjungi korban gempa Jogja, memberikan cinta dan cara bertahan pada kondisi darurat.more

Doctor Brigade
(revision)
By Imam Shofwan
From Cuba they give love and way to survive in emergency situation.more





"Lonely Child" By Ambar



Dua Anak Serdadu

Oleh: Imam Shofwan
Kisah perempuan Timor Leste yang menanggung anak dari tentara Indonesia.more


Past Crime in Aceh

By Imam Shofwan
If the Aceh bill is passed in Jakarta, lieutenant colonel Sudjono and his associates would probably have difficulties sleeping.more

Kejahatan Masa Lalu di Aceh

Oleh: Imam Shofwan
Kalau RUU Aceh lolos di Jakarta, boleh jadi, Letnan Kolonel Sudjono dan kawan-kawan akan tidur kurang nyenyak.more

Tesaurus Moko

Oleh: Imam Shofwan
Untuk pertama kalinya sebuah Tesaurus Bahasa Indonesia dirilis di Jakarta, pembuatnya adalah Eko Hedratmoko.more

Terhormat Tanpa Jilbab

Oleh: Banani Bahrul Hasan dan Imam Shofwan
Pandangan Najwa Shihab soal jilbab, menurutnya hati yang berjilbab lebih baik dari pada jilbab fisik.more

Depan Belakang Oke

Oleh: Imam Shofwan

Fatwa MUI digunakan untuk memberangus kelompok-kelompok Islam yang dianggap "menyimpang"salah satunya JIL (Jaringan Islam Liberal).more

Jalan Mendaki Penyuka Whisky

Oleh: Imam Shofwan
Perjalanan Johnny Guntoro, seorang seniman pemabuk, yang ‘ditobatkan’ Arifin Ilham. Sesederhana itukah?more

Comments

Popular posts from this blog

Gembrot Informasi*

Oleh: Imam Shofwan Apa Yang Bisa Diharapkan Dari Perusahan Media Ini? Jelang akhir tahun lalu seorang kawan wartawan Tempo TV mengeluh pada saya. Dia dan seorang kolega kerjanya baru saja dimintai foto kopi KTP. Untuk apa? Untuk mendukung pencalonan Faisal Basri jadi Gubernur Jakarta. Ini bukan hal baru di Kelompok Tempo dengan figur utama Goenawan Mohamad dan Fikri Jufri yang behubungan dekat dengan mantan menteri keuangan Sri Mulyani dan mendorong Sri Mulyani untuk jadi kandidat RI 1. Apakah mereka akan memberitakan orang yang didukung dengan kritis? Kabar serupa juga melanda kantor kelompok MNC. Karyawan MNC dibagi surat pernyataan jadi anggota Partai Nasdem. Metro TV jauh sebelumnya digunakan Surya Paloh untuk kampanye politiknya. Media milik ketua umum Golkar Aburizal Bakrie, seperti: Suara Karya, Surabaya Post, TV One, ANTeve, VIVANews memobilisasi semua media yang berafiliasi padanya, untuk mendukung karir politiknya di Golkar dan membersihkan dirinya dari kasus Lapin

Kalau Diungkap, Kami akan Dihukum Berat

Oleh Imam Shofwan “Diundur tp bisa jd batal, km lg berjuang,” pesan pendek ini saya terima dari Mikanos, salah seorang pengacara Fabianus Tibo, pada, 12 Agustus. Hari eksekusi mati Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu. Mikanos biasa menemani para wartawan yang hendak bertemu dengan Tibo. Saya mengenalnya lima bulan lalu saat Majalah Playboy mengutus saya untuk mewawancarai Fabianus Tibo di Palu. Mikanos sangat membantu selama saya di Palu. Untuk dapat mewawancarai Fabianus Tibo dengan leluasa, dia mengusulkan agar saya mengurus izin di Kantor Wilayah Kehakiman Sulawesi Tengah. Seharian saya bolak-balik dari Kantor Wilayah Kehakiman-Kejaksaan Tinggi-Pengadilan Negari untuk mendapatkan izin tersebut, namun saya tidak dapat mendapat. Mikanos kemudian mengusulkan agar saya ikut rombongan Pastur saat kebaktian. Cara ini cukup jitu, atas nama jemaah yang akan kebaktian saya masuk ke Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Palu tanpa halangan berarti. Pagar dari anyaman kawat setinggi

Ada al-Hallaj di Balik Dhani Ahmad

Oleh Mujtaba Hamdi dan Imam Shofwan Berbagai tudingan penghinaan agama menggempur Dhani Ahmad dan Dewa. Dhani tak memungkiri, inspirasi lirik-liriknya bermula dari wacana agama. Dhani bahkan menyukai tokoh-tokoh sufi kontroversial. HARI masih pagi. Cuaca belum begitu panas. Tapi kabar panas sudah muncul di acara infotainment televisi swasta itu. Kamera menyorot tajam segurat wajah yang berucap dengan tegas, “Beberapa lirik dan gambar yang dipakai Dewa dalam kasetnya diambil dari syair aliran sesat di Timur Tengah.” Di layar, tampak subtitle Pertahanan Ideologi Syariat Islam (Perisai). Sepertinya tidak main-main. Ridwan Saidi, sosok yang mewakili kelompok bernama Perisai tersebut, hari itu tengah melaporkan grup band Dewa ke Kejaksaan Agung. Ridwan seorang budayawan dan tokoh Betawi. Ridwan juga suka politik. Di masa Orde Baru, Ridwan sempat menclok di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), lalu pindah ke Golongan Karya (Golkar), kemudian mendirikan Masyumi Baru. Di Era Reformasi, sa