Skip to main content

Inspirasiku

Oleh: Imam Shofwan

Api adalah unsur terbesar diriku

Itu kata buku

Aku tak percaya

Namun tanda-tandanya melekat padaku


Aku bisa bersemangat

Bahkan sangat

Tentu aku akrab

Karena sering dapat


Tahun-tahun lalu ketika saat ini tiba

Aku jadi tak tenang

Berhari mata tak bisa pejam

Fikirku tak lepas dari sumbernya

Sering merangsang gesa

Otakku memburu cara

Ingin segera menuntaskannya


Entah karena kawan

Atau rahasia waktu

Aku tak tahu

Curigaku keduanya bersekutu


Kawanku bilang, “tak baik terlalu berapi, mudah padam atau dipadamkan,”

Aku tak percaya

Tapi selalu terganggu

Bajingannya pengalaman membenarkan

Lebih buruk, fakta menggerogoti keyakinanku


Kau tahu betapa sulitnya menguasai diriku?

Sampai saat inipun aku tak yakin mampu

Aku baru bisa mengenali dan mencoba memanfaatkan dayanya


Aku tak menyalahkanmu karena mengobarkannya

Tak jua memintamu memadamkannya

Aku hanya ingin kau mengenalnya

Selebihnya biarkan menjadi daya luar biasa.


Jakarta, 20 Mei 2008

Comments

Popular posts from this blog

Brigade Dokter Kuba

Oleh Imam Shofwan Dari Kuba mereka memberi cinta dan cara bertahan hidup dalam suasana darurat LOUIS Chaviano baru tiga hari berada di rumahnya, di Ave 38 Y Final, Sanatorio Pabellion, Cienfuegos, Kuba. Chaviano sedang melepas kangen pada istri dan anaknya, Liliana Chaviano setelah selama enam bulan berada di Khasmir, Pakistan, bersama rekan-rekannya. Di sana, mereka membantu korban gempa. Sore itu, di paro akhir Mei 2006, ia hanya duduk-duduk saja menonton acara televisi. Tapi sebuah siaran berita menggugah nuraninya. Lagi-lagi soal gempa, dan kali ini diberitakan melanda Yogyakarta. Indera Chaviano menangkap bagian-bagian mengerikan: ribuan orang meninggal dunia dan puluhan ribu orang lainnya luka-luka. Chaviano merasa dirinya harus segera terbang ke Yogyakarta. Namun dia tidak sampai hati untuk menyampaikan perasaannya itu kepada anggota keluarganya. Dia khawatir merusak suasana kebersamaan mereka. Sampai malam, Chaviano berusaha untuk menutupi kegelisahannya. Seseorang dari Departe...

Gembrot Informasi*

Oleh: Imam Shofwan Apa Yang Bisa Diharapkan Dari Perusahan Media Ini? Jelang akhir tahun lalu seorang kawan wartawan Tempo TV mengeluh pada saya. Dia dan seorang kolega kerjanya baru saja dimintai foto kopi KTP. Untuk apa? Untuk mendukung pencalonan Faisal Basri jadi Gubernur Jakarta. Ini bukan hal baru di Kelompok Tempo dengan figur utama Goenawan Mohamad dan Fikri Jufri yang behubungan dekat dengan mantan menteri keuangan Sri Mulyani dan mendorong Sri Mulyani untuk jadi kandidat RI 1. Apakah mereka akan memberitakan orang yang didukung dengan kritis? Kabar serupa juga melanda kantor kelompok MNC. Karyawan MNC dibagi surat pernyataan jadi anggota Partai Nasdem. Metro TV jauh sebelumnya digunakan Surya Paloh untuk kampanye politiknya. Media milik ketua umum Golkar Aburizal Bakrie, seperti: Suara Karya, Surabaya Post, TV One, ANTeve, VIVANews memobilisasi semua media yang berafiliasi padanya, untuk mendukung karir politiknya di Golkar dan membersihkan dirinya dari kasus Lapin...

"Kendeng Nguripi - Kwalat Lamun Ora Ngopeni atau Kendeng Menghidupi - Celaka Bila Tak Merawat"

Siaran Pers Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) KUPATAN KENDENG 2024 Pangkur Lamun tekan iki dina Isa mangan merga Kendeng nguripi Keparingan cekap cukup Bab sandang uga boga Banyu sumber cukup nggo nenandur Ugo nggo butuh padinan Sih kurang piye pertiwi   Yen iseh tetep nyawiyah Apa pancen nggadhang murkane bumi Banjir kang dumadi iku Mung sekedhik pratandha Ngertenana yen kendeng malati tuhu Mula tansah rumatana Larang pangan tan dumadi (Jika sampai hari ini kita masih bisa makan, itu karena Kendeng telah menghidupi kita. Kita diberi cukup sandang pangan, air mengalir dari sumber untuk mencukupkan keperluan bercocok tanam dan kebutuhan air untuk keseharian. Masih kurang apakah pertiwi?  Bila bumi masih tetap dirusak apakah kalian mengharap bumi murka? Banjir yang sekarang sering terjadi hanyalah pertanda dan peringatan kecil. Ketahuilah bahwa Kendeng itu malati . Rawatlah Kendeng dengan baik, agar  bahan pangan yang mah...